6 Jan 2012

Pria berseragam militer Suriah lecehkan Islam dan para pengunjuk rasa di masjid



Sebuah rekaman video yang memperlihatkan sekelompok pria dengan seragam militer melakukan tindakan pelecehan dengan berpura-pura menegakkan shalat di dalam salah satu masjid di kota Al Rastan, kemudian mengejek agama Islam dan gerakan protes Suriah, terkuak, France24 melansir pada Kamis (5/1/2012). Rekaman ini menjadi semacam pengingat bahwa rezim Suriah adalah rezim yang sangat sekuler dan memandang aksi protes ini sebagai rencana teror yang dipimpin oleh gerakan Islam.
Dalam rekaman yang diunggah di Youtube pada September 2011 itu, terlihat lima pria berseragam militer berpura-pura menegakkan shalat. Salah satu pria mengisap rokok saat ia membungkuk di atas Al Quran. Sisanya kemudian melafalkan iqamah dan memulai untuk shalat berjama’ah. Mereka berbaris dalam satu shaf. Pria yang merokok mengambil posisi sebagai “imam”, masih dengan rokok di tangannya. Keempat pria lain yang berposisi sebagai makmum melakukan shalat dengan urutan yang acak dan mulai melakukan parodi bacaan dan ritual shalat. Mereka semua kemudian tertawa, kemudian menirukan cara para demonstran meneriakkan yel-yel anti-rezim, “Ya Allaah, bebaskan kami dari Bashar al-Assad” dengan mengganti kata terakhir menjadi, “Ya Allah, bebaskan kami dari ‘Ar’our!”
Adnan Al Ar’our adalah seorang imam terkenal yang saat ini melawan rezim Assad. Dia telah diwawancarai bersama tokoh-tokoh oposisi terkemuka lainnya, seperti Al-Maleh Haythem, anggota Dewan Nasional Suriah.
Sang “imam” dalam video ini kemudian merapalkan, “Bebaskan kami dari mereka yang mengikuti Al Ar’our dan dari penduduk Al-Rastan yang terkutuk”, sementara pria lainnya menanggapi setiap penggalan kata-kata sang “imam” dengan “Amin, Amin!”
Tak lama berselang, sang “imam” mengambil telepon genggamnya dan mengatakan, “Dan ponsel yang kami pakai untuk merekam sesuatu yang mungkin tak akan lama lagi disiarkan di saluran Arab untuk memberikan citra buruk di Suriah, Semoga Allaah mengutuk telepon ini!”
Dan mereka kemudian mengulang kata “takbir” beberapa kali, seperti yang sering digunakan selama protes anti-rezim di Suriah.
Selain video tersebut, France24 pun melaporkan video lain yang direkam di tempat yang sama pada waktu yang sama. Video ini telah diposting di YouTube pada minggu yang sama seperti video yang pertama.
Pria-pria itu memperlihatkan gelagat melecehkan, tapi kali ini mereka menyerang sosok Nabi. Pria yang berperan sebagai “imam” menekankan dengan nada sarkastis “Muhammad adalah sebaik-baiknya manusia”, “Muhammad adalah pemersatu”.
Pada menit ke-1 menit dan detik ke-47, sang “imam” lagi-lagi mengacu pada Al Ar’our: “Dia adalah makhluk jahat yang berasal dari tempat terendah. Dia adalah serangga yang mengganggu dalam masyarakat Arab Suriah.”