8 Feb 2012

Pelurusan Berita Bohong oleh Pimpinan MTA (Majelis Tafsir Al-Qur'an)



Ibarat peribahasa menyatakan bahwa tidak ada asap kalau tidak ada api, begitu juga dengan kejadian demo di pengajian akbar MTA Kudus, bahwa tidak ada demo kalau tidak ada selebaran fitnah. Lantas di mana datangnya api atau selebaran fitnah tersebut ? Alhamdulillah berkat pertolongan Allah Al-ustadz Drs. Ahmad Sukina telah mendapatkan siapa tokoh dibalik fitnah tentang MTA tersebut. Beliau adalah seorang Kyai yang juga berprofesi sebagai dosen yang ketika mengisi suatu pengajian menyampaikan kepada peserta pengajian tentang apa yang beliau ketahui tentang MTA dari sumber yang tidak jelas atau bisa dibilang dari katanya dan katanya.
Maka dari itu dalam pengajian ahad pagi 29 jan 2012 dibeberkan rekaman dari seorang kiyai tersebut agar para peserta dan umat Islam di mana saja mengetahui dari mana asal usul terjadinya fitnah yang menimbulkan demontrasi tersebut. Di dalam rekaman tersbut jelas sekali bahwa kyai tersebut mengatakan MTA menghalalkan Anjing dan bahkan telah mempraktekkan dengan menjual sate anjing yang penjualnya orang-orang berjilbab. Dalam rekaman tersebut juga dikatakan bahwa statemen Al-ustadz Drs. Ahmad Sukina menyatakan bahwa tahlilan lebih besar dosanya daripada berzina ….Na’udzubillahi mindzalik…

Bagi umat Islam di manapun yang mau mendalami syariatnya sendiri tentu tidak mudah begitu saja percaya dengan apa yang disampaikan kiyai tersebut dan sebagaimana perintah Allah dalam Al-qur’an bahwa kita harus melakukan tabayun atau klarifikasi tentang kebenarannya sebelum kita mengatakan kepada orang lain. Allah berfirman , Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. [QS.49:6].

Jikalau kyai tersebut mau mengamalkan ayat tersebut dengan melakukan klarifikasi ke MTA, maka tidak akan timbul fitnah yang akhirnya bisa menimbulkan kebencian termasuk timbulnya demo menentang MTA. Padahal kalau kita tahu bahwa penyebar berita bohong itu bukan masalah sepele di hadapan Allah, tetapi masalah yg besar di sisi Allah, maka kita tidak akan sekali-kali menyampaikan berita bohong apalagi terhadap saudaranya sendiri sesama umat Islam, sebagaimana Allah katakan, (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. [QS.24:15]

Dalam ayat yang lain juga disebutkan, ...Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar [QS.24:11].

Walaupun sudah jelas siapa penyebar berita bohong atau fitnah tentang MTA tersebut, namun Al-ustadz Drs. Ahmad Sukina tetap mengedepankan ukhuwah islamiah dengan mengajak peserta pengajian untuk mendoakan penyebar fitnah tersebut agar mendapatkan hidayah dari Allah sehingga menyadari akan kesalahan atas apa yang telah diperbuat.
Akhirnya kita semua berharap agar Allah selalu menguatkan ukhuwah diantara umat Islam walaupun berbeda golongan atau berbeda pemahaman.